Jumat, 05 September 2014

Rumah Baca Jendela Ilmu Resmi Berdiri

Bisa Jadi Alternatif Setelah Kebakaran Perpustakaan Daerah.

Perpustakaan daerah Kabupaten Banggai memang sudah terbakar. Pemerintah belum menyediakan sarana perpustakaan yang lebih baik hingga saat ini paska kebakaran. Namun, bukan berarti masyarakat tidak berpikir soal pentingnya buku dan perpustakaan.

Melalui sebuah lembaga bentukan Wahid Nugroho dan kawan-kawan, kini masyarakat Kabupaten Banggai tetap bisa memiliki tempat membaca yang representatif. Meski belum sebaik yang diharapkan, namun setidaknya bisa menjadi langkah awal.

Rumah Baca Jendela Ilmu namanya. Sebuah tempat yang menyediakan berbagai macam literasi di tengah keterbatasan literasi di daerah ini. Apalagi sejak Perpustakaan Daerah terbakar. Rumah Baca Jendela Ilmu ini didirikan oleh sebuah organisasi yang dibina langsung Wakil Bupati Banggai, Herwin Yatim, dan beralamat di BTN Muspratama Blok C1/11 Kelurahan Kilongan Permai, Kecamatan Luwuk Utara.

Rumah baca itu secara resmi berdiri melalui sebuah acara peresmian Selasa (2/9) kemarin. Sebuah usaha mandiri berbentuk taman bacaan itu diresmikan Asisten III Pemda Banggai Bidang Administrasi Umum, Yuten Koleba mewakili Bupati Banggai.

Hadir dalam acar itu perwakilan pemerintah Kecamatan Luwuk Utara, Lurah Kilongan Permai, Anggota DPRD Banggai, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, pihak SDN Kilongan Indah, mahasiswa KKN Unismuh Luwuk Posko Kilongan Permai dan juga elemen masyarakat setempat.

Ketua panitia pelaksana peresmian, Wahid Nugroho, dalam laporannya mengungkapkan profil singkat Rumah Baca Jendela Ilmu tersebut. Menurutnya, pendirian Rumah Baca Jendela Ilmu yaitu tepatnya pada tanggal 23 Juni 2014 lalu. Tujuannya yaitu selain merupakan usaha mandiri non profit berbentuk taman bacaan yang berfokus pada peningkatan minat baca masyarakat BTN Muspratama khususnya dan masyarakat kabupaten Banggai pada umumnya. Juga sebagai upaya menciptakan sarana untuk menyalurkan potensi warga dalam bentuk positif dan produktif.

“Pendirian Rumah Baca Jendela Ilmu memiliki visi buku  adalah jendela ilmu. Berdasarkan dari visi itu, kami ingin membangkitkan semangat membaca di kalangan masyarakat Kabupaten Banggai. Sehingga diharapkan kualitas hidup mereka akan semakin meningkat. Hal ini dapat kita lihat dan sekaligus bisa dijadikan contoh pada kondisi masyarakat di negara maju, dimana membaca buku telah menjadi kebutuhan pokok yang selalu melekat dalam segala aktivitas mereka,” ujar Wahid dalam isi sambutannya pada acara itu kemarin.

Olehnya, pria asli Jakarta yang bekerja sebagai Fungsional Pemeriksa Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Luwuk itu mengharapkan peran serta dari masyarakat di Kabupaten Banggai untuk turut mendukung gerakan ini baik moral maupun materiil.

Untuk diketahui, saat ini koleksi buku yang telah ada di rumah baca itu baru mencapai sekira 1.600an. Termasuk di dalamnya berupa komik yang berasal dari hasil sumbangan para pemerhati di luar daerah Kabupaten Banggai. Di antaranya dari daerah Lampung dan juga Denpasar.

Sementara itu, Lurah Kilongan Permai, Baharullah Arsad, dalam sambutannya menyatakan, sangat mengapresiasi berdirinya Rumah Baca Jendela Ilmu itu karena tujuannya positif. Olehnya, ia pun turut mensupport warga masyarakat untuk dapat selalu mendukung dan memanfaatkan sebaik mungkin keberadaan sarana tersebut. “Hanya saja, hal yang terpenting dan harus terus dijaga yakni menjamin ketertiban dan keamanan lingkungan,” tutur Baharullah. (ofy)

Berita ini dimuat di Luwuk Post edisi Rabu 3 September 2014