Rumah Baca Jendela Ilmu adalah sebuah usaha mandiri yang
bersifat non-profit yang memfokuskan gerakannya untuk meningkatkan budaya baca sekaligus
membangkitkan kesadaran literasi masyarakat di Kelurahan Kilongan Permai pada
khususnya, serta masyarakat di Kabupaten Banggai pada umumnya. Visi Rumah Baca terangkum dalam sebuah tagline "Karena Buku Adalah Jendela Ilmu".
Rumah Baca Jendela Ilmu berlokasi di BTN Muspratama Blok
C1/11 Kelurahan Kilongan Permai Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Banggai
Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia. Di sebuah ruang tamu berukuran empat kali
tiga setengah meter inilah kami menanam sekaligus memelihara mimpi sederhana untuk
menciptakan budaya baca sekaligus membangkitkan kecerdasan literasi bagi
masyarakat.
Ide pembuatan Rumah Baca ini berawal dari keprihatinan
pengelola terhadap kondisi anak-anak serta remaja yang ada di lingkungan BTN
Muspratama yang kerap menghabiskan waktunya dengan nongkrong di dego-dego atau
melakukan kegiatan yang sia-sia. Tak jarang, anak-anak belia itu sudah berani
merokok dan, menurut kabar dari sebagian orang tua, sudah ada yang menenggak
minuman keras. Padahal di usia mereka yang masih sangat belia itu, mereka membutuhkan
arahan serta bimbingan agar dapat menjalani kehidupan ini dengan cara yang lebih
baik sehingga mereka dapat berperan serta positif dalam kehidupan bermasyarakat
kelak. Apalagi, mereka adalah aset daerah dan bangsa ini di masa depan.
Kurangnya perhatian dari masyarakat dan ketidakmampuan
mereka menawarkan solusi perbaikan mendorong kami untuk menawarkan sebuah
gerakan yang dapat mengarahkan energi mereka yang berlimpah itu melalui
kegiatan membaca buku. Maka lahirlah Rumah Baca Jendela Ilmu ini ke
tengah-tengah masyarakat. Kegiatan Rumah Baca ini ke depannya tak hanya
berkisar pada membaca buku saja, tapi juga kegiatan-kegiatan lain yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui semisal pelatihan menulis,
kegiatan mendongeng, pelatihan wirausaha kreatif, dan kegiatan-kegiatan positif
lainnya.
Kami sadar, gerakan ini takkan berarti banyak tanpa adanya
dukungan dari masyarakat. Oleh karenanya, pengelola tengah berusaha sekuat
tenaga untuk menghimpun kegelisahan yang berserak di masyarakat dan mengkonversinya
menjadi sebuah gerakan yang konkrit dan memiliki indikator kemanfaatan yang
jelas. Pengelola juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak di pemerintahan
yang memiliki tupoksi dan fokus dalam peningkatan kualitas dunia pendidikan dan
kualitas sumber daya manusianya. Sehingga gerakan ini tak hanya menjadi
tanggungjawab masyarakat dimana Rumah Baca ini berada saja, namun juga menjadi
tanggungjawab pemerintah daerah setempat sebagai mitra kerja yang memiliki
kewenangan dan kepentingan besar terhadap kualitas masyarakatnya di masa depan.
Pengelola Rumah Baca ini adalah sepasang suami istri bernama
Wahid Nugroho dan Vani Mustapa. Wahid Nugroho, atau Wahid adalah pria kelahiran
Jakarta 6 Agustus 1985 yang saat ini bertugas sebagai Fungsional Pemeriksa
Pajak pada KPP Pratama Luwuk sejak tahun 2007. Selain itu, ia juga rutin
menulis di blog pribadinya www.wahidnugroho.com dan di harian Luwuk Post. Ia
juga aktif di Yayasan Pendidikan Mitra Insan Madani (MIM) sebagai sekretaris
dan juga di Muslim Youth Community (MYCOM) Kabupaten Banggai. Saat ini ia sudah
menikah dan memiliki tiga orang putri. Ia dapat dihubungi melalui email di:
datuadam@gmail.com dan di facebook pribadinya: Gus Nuk.
Pengelola ke dua adalah Vani Mustapa. Ia adalah ibu muda
kelahiran Luwuk 17 Februari 1986. Selain aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,
ia juga adalah owner dari gerai kuliner Bubur Ayam Tompotika. Ia dapat
dihubungi di facebook pribadinya: Vani Mustapa.
0 komentar:
Posting Komentar