Setelah diurapi teriknya sinar matari selama beberapa hari terakhir, pagi ini mendung menaungi kota Luwuk. Angin kelabu tua berkumpul di ufuk timur dan barat, sementara Bukit Halimun tampak dihujani gerimis lembut. Saya masih membaca komik Whistle di ruang tamu seraya menunggu anak-anak yang sedang mandi dan bersiap ke sekolah. Kronik ini sedianya akan saya buat tadi malam (25/8) namun urung karena laptop saya tinggalkan di kantor.
Peresmian Rumah Baca Jendela Ilmu tinggal menghitung hari, sementara masih banyak persiapan yang belum dikerjakan. Dana untuk menyewa tenda, kursi, dan juga konsumsi masih belum ada. Uang pribadi saya pun menipis, sementara uang bantuan dari teman-teman masih saya fokuskan untuk membiayai pengiriman buku-buku dari Jawa ke Luwuk. Berdasarkan penuturan adik saya, masih ada sekitar lima dus buku yang tersisa di Jurangmangu. Dengan tingginya tarif ongkos kirim menuju Luwuk, sejumlah angka yang cukup besar sudah terbayang-bayang di kepala saya. Meski begitu, saya bersyukur karena di sela-sela kesulitan yang ada, Allah mengirimkan kemudahan demi kemudahan yang membuat semangat saya jadi berlipat. Oleh karenanya, saya ingin memelihara kegembiraan di dalam hati ini dengan menuliskan kemudahan-kemudahan yang datang tersebut. Semoga Anda, para pembaca, masih setia mengikuti tulisan ini, entah sampai kapan.
Kronik pertama adalah kerja bakti pada hari Ahad (24/8) kemarin. Pagi masih berusia muda di Muspratama namun matari sudah begitu terik. Saya masih menstempel buku-buku di ruang tamu saat pak Zul (Zulhardi Nursin) masuk ke halaman rumah sambil menenteng peda (golok panjang) di tangannya. Ia berdiri dengan ragu-ragu di tempat parkir dan karenanya langsung saya sapa untuk masuk ke dalam rumah dulu sambil melihat-lihat buku.
“Belum ada yang datang, pak,” kata saya kepada pak Zul yang sedang berdiri di pintu masuk sambil melihat ke sekeliling ruang tamu saya yang masih berantakan. Ia meletakkan pedanya di teras dan masuk ke dalam rumah, melihat-lihat buku di lemari, bertanya apakah ada buku Sam Kok, yang saya jawab dengan tidak ada, lalu berjalan lagi ke samping dan meraih sebuah buku Robert Harris. Ia duduk sebentar di kursi ruang tamu sementara saya masih sibuk menstempel buku. Tak sampai sepuluh menit, saya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan menstempel buku dan meminjam peda kepada pak Zul yang masih berkutat dengan buku di tangannya.
Semak-semak di depan rumah sudah dibersihkan |
Tanjakan ke Muspratama yang dulunya dipenuhi semak juga sudah diparas |
Beberapa peserta kerja bakti yang masih tersisa |
Acara kerja bakti itu selesai sekitar pukul sepuluh. Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi bapak-bapak dan kami kembali ke rumah masing-masing. Pak Luqman dan om Peki membantu saya membawakan baki berisi gelas, ceret teh, teko plastik, dan toples peyek. Rumput dan semak yang memenuhi halaman rumah kosong di depan rumah saya dan di sepanjang jalan menurun ke BTN Nusagriya sudah diparas dan tampak rapih. Semilak, kalau orang Jawa bilang.
Sang Penyampul |
Malam ini, bakda maghrib di masjid Ar Rahman Muspratama, saya dan beberapa jama’ah bapak-bapak berbincang seputar persiapan teknis. Dengan semakin dekatnya waktu peresmian dan belum banyaknya persiapan yang dilakukan, saya merasa perlu untuk mengundang bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengadakan pertemuan pada hari Rabu (27/8) besok. Pak Saleh, imam masjid, dan pak Sofyan, ketua takmir, setuju dan disepakati akan diadakan rapat antara pengurus majelis taklim bapak-bapak dan ibu-ibu untuk bertemu bakda maghrib besok.
Sebenarnya masih ada banyak lagi yang ingin saya tuliskan di sini, utamanya tentang koleksi buku yang semakin bertambah dan saya masih belum sempat mendatanya satu persatu. Rabu besok, agenda saya cukup padat. Selain mengantar undangan ke beberapa nama yang akan saya temui secara personal, saya juga perlu bertemu dengan beberapa pihak yang akan terlibat dalam acara tersebut secara langsung. Semoga ada hasil positif dan produktif dari undangan-undangan yang sudah disebar tersebut. Amin. [rbjendelailmu]
Luwuk, Agustus 2014
0 komentar:
Posting Komentar