Semoga tulisan-tulisan yang ada di blog ini tidak membuat Anda, para pembaca, bosan. Saya memang berkomitmen untuk menuliskan segala hal yang terjadi seputar rumah baca ini di dalam blog sebagai wujud pertanggungjawaban saya, dan karenanya komitmen ini menjadikan saya akan lebih banyak bicara (maksud saya menulis).
Selama kurun waktu empat hari terakhir, sejak tulisan terakhir saya di tanggal 4 Agustus silam, ada begitu banyak perkembangan yang kian menyemangati saya untuk merealisasikan taman bacaan ini menjadi nyata dan berkontribusi positif di masyarakat. Kabar pertama adalah wakaf buku dari seorang kenalan saya di facebook. Ia berasal dari Ciamis – jadi inget sama seorang temen asal Ciamis yang kerjaannya bakulan balance paypal. Kami, well, belum lama berteman. Mungkin baru satu bulan terakhir ini. Singkat cerita, pada tanggal 1 Agustus 2014 kemarin, beliau mengirimkan pesan ke facebook saya. Beliau bertanya tentang Rumah Baca Jendela Ilmu dan dimana lokasinya. Saya lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu yang diresponnya dengan penawaran yang tidak mungkin saya tolak. “Saya berminat menyumbang buku-buku dan majalah bekas,” katanya.
Sumbangan buku dari Ciamis, totalnya 19 buku dan 7 majalah, beratnya sekitar 6 kg |
Wakaf buku dari Jamaah Masjid Shalahudin KPDJP |
Selain dua kabar di atas, pada hari Kamis (7/8) kemarin saya berkunjung ke Perpustakaan MIM dan berjanji untuk ketemuan dengan ustadz Iswan sebagai pengelolanya. Saya dan beliau sudah janjian sejak beberapa hari yang lalu bahwa saya akan datang ke perpustakaannya untuk ‘menjemput’ buku-buku yang sekitar 5 tahun lalu pernah saya ‘titipkan’ ke Perpustakaan MIM agar dapat dimasukkan kembali ke dalam koleksi Rumah Baca Jendela Ilmu. Beliau menyambut baik permintaan itu dan sepulang dari kantor, saya lalu mampir ke rumahnya di tanjakan SMP 1 Luwuk. Meski ada beberapa buku yang tidak tampak – sepertinya sedang dipinjam – saya pulang dengan membawa 1 dus penuh buku dan oleh-oleh berupa sesisir pisang raja yang sudah masak sekali dari Ummu Abdurrahman.
Harafisy |
Pada tanggal 7 Agustus pula dua jersey bola yang saya jual alhamdulillah laku. Salah satu jersey yang terjual itu dananya memang saya niatkan untuk dikonversi menjadi buku. Ternyata Allah memberikan kemudahanNya kepada saya dan menggugah hati sang pembeli untuk membeli satu jersey lainnya. Alhamdulillah. Saya pun langsung menghubungi tiga penjual buku yang koleksi bukunya sudah saya incar dan menyelesaikan transaksi pada hari itu juga.
Alhamdulillah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Rumah Baca Jendela Ilmu. Semoga amal baik Anda semua mendapatkan sebaik-baik balasan dari Allah swt. Semangat! [rbjendelailmu]
Luwuk, Agustus 2014
0 komentar:
Posting Komentar