Saya tidak tahu bagaimana menjuduli tulisan singkat ini.
Beberapa hari yang lalu, saya belanja buku bekas di kaskus. Penjualnya orang Bali, muslim, dan sangat ramah. Ia bertanya, untuk apa buku-buku bekas sebanyak itu saya beli. Saya bilang bahwa buku-buku itu adalah donasi dari teman-teman saya untuk rumah baca yang akan saya kelola. Ia bertanya lagi, apakah ia juga bisa ikut menyumbang buku karena sepertinya ada beberapa koleksinya yang ingin dia lungsurkan ke orang lain tapi dia bingung mau menyalurkan kemana. Tawaran yang tidak bisa ditolak, pikir saya.
Maka jadilah obrolan yang harusnya berkisar soal harga buku dan besaran ongkos kirim yang harus saya bayar jadi menukik ke soal rumah baca dan juga perihal teknis penyaluran buku-bukunya yang ingin disumbangkan kepada saya. Saya mengucapkan terima kasih atas niat baiknya dan berjanji untuk saling menghubungi suatu hari nanti ketika ia sudah pulang ke rumahnya di Bali.
Selain kabar gembira dari Bali, saya juga mendapat kabar gembira lainnya dari dua orang kakak kelas yang bersedia membantu project pengiriman buku-buku yang sudah menumpuk di Jurangmangu agar bisa segera dikirim ke Luwuk serta dari seorang kenalan di sebuah Bank Swasta di Luwuk yang siap membantu untuk mewujudkan ide rumah baca yang sedang saya gagas melalui program CSR yang ada di kantornya.
Rentetan peristiwa yang menggembirakan diatas menjadi semacam oase kesejukan di tengah hingar-bingar situasi politik tanah air yang makin hari makin menghangat, bahkan memanas di beberapa titik. Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang turut membantu mewujudkan usaha kecil ini. Tak ada yang bisa saya ungkapkan selain selaksa doa: semoga Allah membalas kebaikan yang telah Anda lakukan dengan sebaik-baik balasan. Aamiin.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Kamis, 10 Juli 2014
Kabar Gembira
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar