Seorang teman bertanya kepada saya, “Emang target rumah
bacanya buat siapa sih?”
Pertanyaan yang bagus. Setelah berpikir sejenak, saya lalu
menjawab, “Untuk anak-anak dan remaja tanggung”.
Ia kembali bertanya demi mempertajam jawaban saya, “Rentang
usianya?”.
“Kira-kira dari usia TK nol besar sampai SMP kelas tiga, lah”,
jawaban saya terdengar kurang meyakinkannya. Menangkap roman yang tidak
meyakinkan di wajahnya, saya coba memperbaiki jawaban saya supaya lebih terukur
lagi.
“50% anak SD, 20% anak SMP, 20% anak SMA, dan sisanya 10%
untuk umum”, rinci saya dengan angka-angka supaya keliatan lebih keren. Ia
tampaknya puas dengan jawaban saya dan kembali bertanya.
“Bagaimana dengan koleksi bukunya? Apakah sudah sesuai
dengan target yang barusan?”
Deg! Bener juga ya! Gedubrak-gedabruk bikin rencana
muluk-muluk padahal koleksi bukunya masih jauh dari target yang hendak saya
bidik. Saya baru tersadar jika koleksi buku saya bisa dibilang 98% -nya adalah
buku-buku orang dewasa. Tercatat hanya ada beberapa buku anak-anak yang sudah
rusak, beberapa puluh majalah anak dan bisa dibilang hanya satu dua buku-buku
untuk remaja. Sebenarnya dulu sempat ada banyak buku-buku untuk remaja, tapi
sudah saya lungsurkan ke Perpustakaan MIM.
Pertanyaan teman saya itu lalu menghadirkan pekerjaan rumah
baru bagi saya: menyediakan buku dan bahan bacaan untuk anak-anak dan remaja
tanggung. Buku-buku apa saja? Saya belum tahu. Malam ini saya masih berselancar
di dunia maya untuk mencari referensi yang cocok sekaligus berburu buku-buku dalam
bentuk joblot yang berharga miring.
Baiklah, pekan ini hunting buku untuk anak-anak dan remaja. [rbjendelailmu]
Luwuk, Juli 2014
0 komentar:
Posting Komentar